Penulis : Yanuar

Jakarta- Tak lama lagi, pendaftaran masuk perguruan tinggi akan segera dimulai. Data dari Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024, Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) akan dimulai pada 14 sampai 28 Februari 2024, UTBK SNBT pada 21 Maret sampai 5 April 2024.

Siswa dan siswi SMA/SMK/MA dan sederajat yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi harus mulai mempersiapkan diri. Salah satunya adalah menentukan jurusan kuliah atau program studi yang akan ditempuh. Jangan sampai salah pilih, sebab penentuan prodi akan menentukan profesi atau pekerjaan setelah selesai kuliah.

Harus diakui, memilih jurusan kuliah di perguruan tinggi bukanlah keputusan yang mudah.  Beberapa waktu lalu, ahli Educational Psychologist dari Integrity Development Flexibility (IDF), Irene Guntur, menyebutkan bahwa sebanyak 87 persen mahasiswa di Indonesia merasa salah jurusan dengan berbagai alasan.

Ini penting, salah memilih jurusan bisa membuat seorang mahasiswa tidak menikmati masa kuliah, tidak fokus pada materi perkuliahan dan berujung malas berkuliah. Padahal, jurusan yang diambil akan menentukan masa depan, salah satunya saat memilih profesi yang akan dilakoni.

Dikutip dan diolah dari suneducationgroup.com. ada beberapa langkah yang harus dilakukan calon mahasiswa dalam memilih jurusan kuliah.

Langkah pertama, cobalah mengikut MBTI  atau The Myers-Briggs Type Indicator. MBTI merupakan sebuah instrumen untuk melakukan self-assesment atau tes kepribadian untuk mengetahui cara seseorang dalam mengolah informasi, mengambil suatu keputusan, dan cara memandang sebuah masalah yang ada. Dengan mengikuti MBTI, calon mahasiswa bisa mengetahui jurusan kuliah yang cocok dengan kepribadian.

Langkah kedua, kenali minat dan bakat. Memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat akan bisa lebih fokus dan memaksimalkan performa studi saat kuliah, serta saat memasuki dunia kerja kelak.

Langkah ketiga, buatlah daftar beberapa jurusan kuliah yang sesuai dengan minat dan bakat.

Langkah keempat, mempertimbangkan peluang kerja di masa depan setelah nanti lulus. Tentukan motivasi dan tujuan karir, serta jenis perusahaan. Penting pula mencari tahu, apakah pekerjaan yang dituju tersebut masih ada prospeknya di masa depan. Ingat, seiring perkembangan jaman dan teknologi, akan banyak pekerjaan yang hilang di masa depan.

Langkah kelima, menentukan kampus atau universitas. Kenali kualitas atau reputasi dan akreditasi dari universitas-universitas yang menyediakan program studi tersebut. Reputasi sebuah universitas dapat menggambarkan kualitas pendidikan yang di berikan. Mulai dari fasilitas yang diberikan, metode pembelajaran, fleksibilitas melakukan penelitian, sampai dengan tenaga pengajarnya.

Langkah keenam, kalau biaya kuliah diperoleh secara mandiri, pertimbangkan biaya kuliah di prodi dan kampus tujuan. Kalau merasa tidak yakin dengan ketersediaan biaya, cari informasi mengenai berbagai beasiswa yang bisa meringankan beban,baik dari pemerintah maupun swasta. Khusus untuk calon mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu, saat ini pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset, dan Teknologi menyediakan bantuan pemerintah berupa KIP Kuliah.  Selain itu, juga ada beberapa beasiswa yang bisa dipertimbangkan, seperti Beasiswa Unggulan, dan Beasiswa Indonesia Maju.

Langkah Ketujuh, pertimbangkan lokasi kampus. Kalau kampusnya berada di luar wilayah tempat tinggal, pertimbangkan biaya kos dan biaya hidup.

Langkah kedelapan, setelah enam Langkah tadi dilakukan, jangan langsung menentukan jurusan kuliah secara sepihak. Ambillah waktu untuk merenungkan pilihan dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan. Jika perlu, konsultasikan pilihan yang akan kamu ambil dengan keluarga atau teman.

Langkah terakhir adalah meyakinkan diri dan melangkah maju mengambil keputusan tersebut.

Ingatlah, menentukan jurusan kuliah adalah keputusan penting yang akan memengaruhi masa depan, sehingga pilihlah dengan hati-hati dan bijaksana.

About Author