Jakarta—Mahasiswa diharapkan terus meningkatkan kompetensi diri dan memperkaya diri untuk bisa beradaptasi dengan kemajuan zaman, perubahan teknologi dan dinamika global.

“Tidak ada lagi hal yang membatasi mahasiswa untuk berprestasi dan meningkatkan kompetensi diri. Memperoleh ilmu tidak hanya dari bangku perkuliahan. Namun, saat ini mahasiswa dapat melihat dunia luar dengan mudah berbekal teknologi.”

Demikian dikatakan Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbudristek, Abdul Kahar, dihadapan sekitar 260 mahasiswa peserta Program TELADAN (Transformasi Edukasi untuk Melahirkan Pemimpin Masa Depan) dari Tanoto Foundation pada  inaugurasi program TELADAN 2024 di Jakarta, Senin, 5 Februari 2024.

Abdul Kahar juga berharap mahasiswa  untuk  mampu menguasai hal baru dengat cepat yang akan dibutuhkan di masa depan. Mengutip hasil riset Mc Kinsey and Company,  Abdul Kahar mengingatkan para mahasiswa akan hilangnya 23 juta jenis pekerjaan hingga 2030. Pekerjaan yang berpotensi hilang itu berupa pekerjaan yang sifatnya berulang-ulang, seperti pekerjaan entry data, operator mesin, pekerja produksi dan sejenisnya. Namun disaat bersamaan,  akan lahir 27-46 juta jenis pekerjaan baru dalam bidang ritel, kesehatan, konstruksi dan manufaktur.

 “Kalau kita tidak mengupdate diri, boleh jadi kita ketinggalan, ” tutur Abdu Kahar. 

Agar mahasiswa dapat terus meningkatkan kompetensi dan mampu beradaptasi dengan kemajuan jaman, Abdul Kahar mengajak mahasiswa untuk memiliki keahlian sesuai kebutuhan industri, menguasai teknologi terkini, mengenali dan memahami potensi diri, serta memiliki jiwa kewirausahaan.

Berita Lebih Lengkap : Disini

About Author

Skip to content