Di dalam era ketidakpastian pasokan pangan dan tantangan lingkungan, budidaya ikan dalam ember muncul sebagai solusi kreatif untuk meningkatkan ketahanan pangan dan sekaligus memanfaatkan sumber daya terbatas. Pada hari Sabtu, 12 Agustus 2023 di aula desa Dewasari Tim PPK ORMWA Aksara telah melakukan kerja sama bersama Penyuluh perikanan Wilayah Cijeungjing, Ciamis, Satminkal Balai Riset Perikanan Budidaya dan Penyuluhan Perikanan Bogor, Pusat Pelatihan dan Penyuluhan. Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan mengadakan program Budikdamber yang ditujukan kepada Sekolah Perempuan DSWC ( Dewasari Study Women Center). Kegiatan ini merupakan langkah konstruktif dalam mendukung upaya pemberdayaan masyarakat dan bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga. PPK Ormawa AKSARA menyediakan sekitar 700 benih ikan lele yang kemudian ditanamkan dalam ember-ember yang telah disiapkan untuk 5 kelompok belajar Sekolah Perempuan DSWC ( Dewasari Study Women Center). Sebanyak kurang lebih 30 orang warga menjadi peserta dan terlibat aktif mengikuti kegiatan ini.

Metode ini menggabungkan budidaya ikan dengan penanaman sayuran dalam satu wadah, untuk menciptakan solusi kreatif dan berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan gizi dan pangan. Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan tentang teknik budidaya ikan lele, tetapi juga mengedukasi tentang tanggung jawab dalam menjaga lingkungan dan makhluk hidup. Anggota sekolah perempuan DSWC mendapatkan pengetahuan praktis tentang cara budidaya ikan dalam skala kecil, yang dapat menjadi bekal bagi mereka untuk memulai budidaya pangan di rumah masing-masing. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan pemahaman tentang pentingnya pengelolaan sumber daya air dan lingkungan yang baik.

Dengan berfokus pada sumber daya yang tersedia, Budikdamber memberikan manfaat yang melampaui aspek pangan dan pendidikan. Metode ini dapat membantu komunitas untuk mencapai kemandirian dalam hal pangan, mengurangi biaya pembelian dari luar, dan membangun kesadaran akan pentingnya lingkungan yang sehat.

Selain manfaat pangan, praktik budikdamber juga memiliki dampak positif pada pengembangan keterampilan. Siswa dan ibu-ibu belajar tentang teknik bercocok tanam, manajemen lingkungan akuakultur, serta tanggung jawab dalam merawat ikan dan tanaman. Keterampilan ini tidak hanya bermanfaat dalam konteks budikdamber, tetapi juga dapat diterapkan dalam berbagai situasi pertanian.

Menurut Tatang, S.St.Pi, MP, Penyuluh Perikanan yang terlibat dalam program ini, budikdamber memiliki arti yang lebih luas dari sekadar budi daya tumbuhan atau hewan. Budikdamber juga dapat berfungsi sebagai “kulkas hidup”, yang artinya bukan hanya menghasilkan produk pertanian, tetapi juga menciptakan lingkungan yang memungkinkan kita untuk memiliki akses terhadap kebutuhan nutrisi esensial, seperti protein yang terdapat dalam ikan dan sayuran.

Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aspek praktis, tetapi juga mendorong masyarakat untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam mengatasi masalah ketahanan pangan. Dalam upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga, budidaya ikan dalam ember telah menjadi alternatif yang menarik. Metode ini menggabungkan budidaya ikan dengan ruang terbatas, seperti ember atau wadah lainnya. Pendekatan ini memungkinkan masyarakat untuk memiliki sumber protein yang bernilai tinggi, seperti ikan, meskipun dalam skala yang lebih kecil. Inovasi ini dapat berdampak besar pada ketahanan pangan dan ekonomi keluarga. Metode ini memberikan kesempatan bagi keluarga untuk memiliki akses terhadap sumber protein berkualitas dan memanfaatkannya sebagai sumber penghasilan tambahan. Dengan meningkatkan pemahaman tentang teknik budidaya ikan dalam ember, masyarakat dapat memperkuat kemandirian pangan dan meningkatkan kualitas hidup mereka

About Author