
Masa kuliah sering kali dipandang sebagai masa emas dalam kehidupan seseorang. Di sinilah seseorang mulai membentuk identitasnya, memperluas cara berpikir, serta menata arah hidup. Namun, dalam kenyataannya, banyak mahasiswa terjebak dalam tuntutan sosial untuk tampak hebat di hadapan orang lain—menjadi aktivis yang sibuk, akademisi yang cemerlang, atau wirausaha muda yang sukses. Padahal, sejatinya kampus bukanlah panggung pencitraan, melainkan ruang aman untuk berproses menjadi versi terbaik dari diri sendiri.
Proses: Inti dari Perjalanan Akademik dan Pribadi
Kampus adalah tempat di mana kamu belajar menghadapi tantangan, membuat kesalahan, dan bangkit kembali. Tidak semua orang langsung mahir berbicara di depan umum, memahami teori kompleks, atau mengatur waktu dengan sempurna. Kemampuan-kemampuan itu tumbuh melalui proses yang panjang dan kadang menyakitkan. Sayangnya, tekanan untuk terlihat ‘sukses’ membuat sebagian mahasiswa menutupi perjuangan mereka dan memilih untuk berpura-pura kuat, padahal sesungguhnya sedang kesulitan.
Budaya Pencitraan di Kalangan Mahasiswa
Media sosial memberi ruang bagi mahasiswa untuk menunjukkan pencapaian mereka. Tidak salah memang berbagi keberhasilan, tetapi ketika pencitraan menjadi lebih penting daripada kejujuran terhadap diri sendiri, di situlah masalah bermula. Banyak mahasiswa merasa tertinggal karena membandingkan diri dengan pencapaian orang lain, padahal setiap orang memiliki jalur proses yang berbeda. Pura-pura hebat hanya akan menjauhkan kita dari proses pembelajaran yang sesungguhnya.
Keberanian untuk Gagal dan Belajar
Mahasiswa perlu memahami bahwa gagal adalah bagian dari belajar. Tidak semua orang akan lulus tepat waktu, aktif di organisasi, dan punya IPK tinggi sekaligus—dan itu tidak apa-apa. Justru dari kegagalan, seseorang bisa menemukan potensi yang sesungguhnya. Kampus seharusnya menjadi tempat yang memfasilitasi mahasiswa untuk mencoba, jatuh, belajar, dan bangkit kembali, bukan tempat yang mendorong kompetisi semu demi validasi sosial.
Menjadi Versi Terbaik Diri Sendiri
Berproses berarti terus bergerak maju, meskipun pelan. Tidak ada salahnya menjadi biasa-biasa saja hari ini, selama kamu tetap konsisten memperbaiki diri. Jangan terjebak dalam obsesi menjadi ‘hebat’ di mata orang lain. Jadilah hebat karena kamu terus belajar, terus mencoba, dan terus berkembang. Kampus adalah titik tolak untuk menemukan siapa dirimu sebenarnya, bukan tempat untuk membentuk topeng demi pengakuan semu.
Berhentilah berpura-pura hebat. Terimalah bahwa kamu sedang dalam proses, dan itu sangat berharga. Karena yang lebih penting dari tampak hebat adalah benar-benar tumbuh menjadi pribadi yang kuat, jujur, dan berkualitas. Kampus bukan panggung sandiwara—ia adalah ruang latihan untuk kehidupan yang sesungguhnya.