Pada hari Sabtu, tanggal 08 bulan Juli tahun 2023 telah dilaksanakan kegiatan FGD (Focus Group Discussion) terkait Program “TANDORA” bersama tokoh masyarakat oleh tim pelaksana PPK Ormawa Depot Kreasi Seni Tari (D’Krest) UPI Kampus Tasikmalaya yang dihadiri oleh 14 orang tokoh masyarakat diantaranya ketua RW, ketua karang taruna, dan Lurah Sukamaju Kidul, serta dihadiri oleh satu orang perwakilan kelompok sasaran yaitu pelatih tari. Kegiatan ini dimulai pada pukul 09.25 hingga pukul 12.00 WIB yang bertempat di Kantor Kelurahan Sukamaju Kidul, Kota Tasikmalaya

Kegiatan ini dimulai dengan keberangkatan enam orang tim pelaksana dari UPI Kampus Tasikmalaya menuju Kantor Kelurahan Sukamaju Kidul di Jl. Mang Koko, Indihiang. Dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan FGD, di antara lain: briefing tim pelaksana, persiapan seluruh kebutuhan logistik, pembukaan, pembacaan ayat suci, sambutan, pemaparan program Tandora, sharing session, dokumentasi, dan penutup.             Tujuan diadakannya FGD ini adalah untuk menyatukan pemahaman antara tim pelaksana dan tokoh masyarakat yang akan ikut terlibat serta meminta pendapat juga izin kepada ketua RW setempat untuk mendukung kesuksesan program ini. Ibu Yanti Irma Damayanti selaku Lurah setempat dalam sambutannya mengatakan mereka menyambut Tim PPK D’Krest dengan baik dan antusias serta berharap agar dengan adanya kegiatan seni seni asli daerah tersebut yang hampir hilang ini bisa hidup kembali. Sofi Mutiara Insani selaku ketua pelaksana memaparkan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam program ini diantaranya terdapat pembelajaran dan pelatihan tari, angklung dan reog, kelas kecantikan, pembuatan kostum, dan pembuatan souvenir yang akan bergabung menjadi taman budaya “Tandora” demi terciptanya desa seni budaya. Adapun tujuan dari pengadaan taman budaya tersebut untuk merevitalisasikan kembali kesenian yang ada di Kelurahan Sukamaju Kidul agar tetap terjaga dengan adanya regenerasi secara terus menerus.

     Inti pembahasan lainnya dari kegiatan ini adalah pemaparan timeline detail pelaksanaan PPK serta menayangkan video contoh tarian yang akan dilaksanakan untuk selanjutnya berdiskusi tarian seperti apa yang masyarakat ingin lakukan serta meminta persetujuan dari setiap RW agar masyarakatnya mengikuti secara aktif program ini yang mana selanjutnya akan diadakan sosialisasi bersama target sasaran untuk dilakukan pendataan peserta pembelajaran dan pelatihan tari serta diberikan pembekalan bahwa betapa pentingnya untuk menjaga kearifan lokal yang sekarang hampir hilang. Semua program kegiatan mengacu pada kurikulum non formal yang dibuat oleh tim pelaksana. Hal ini acuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan tertentu, seperti keterampilan kerja, keterampilan kehidupan sehari-hari, atau keterampilan teknis. Adapun dalam kegiatan ini beberapa pertanyaan dari setiap RW yang langsung dijawab oleh ketua pelaksana dan ketua ormawa, serta ada juga pertanyaan yang ditampung untuk didiskusikan terlebih dahulu dengan dosen pembimbing.

About Author