Himpunan Mahasiswa Pendidikan Kelautan dan Perikanan (HIMADIKRI) membuat program inovatif berjudul “Fish Jelly: Diversifikasi Produk Perikanan Ikan Payus untuk Meningkatkan Ekonomi Biru di Desa Lontar”. Program ini merupakan bagian dari Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) yang bertujuan mengoptimalkan potensi perikanan lokal sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi biru masyarakat pesisir yang memiliki relevansi dengan angka stunting 17 anak di desa Lontar data tahun 2024.

“Ikan payus, yang melimpah di perairan Desa Lontar, kini mendapat sentuhan inovasi melalui pengolahan menjadi fish jelly. Produk ini tidak hanya menawarkan diversifikasi olahan ikan, tetapi juga membuka peluang baru bagi nelayan dan pengolah ikan setempat untuk meningkatkan nilai tambah hasil tangkapan mereka” ujar Kepala Desa Lontar, pak Andi Ghalib.

“Melalui program ini, kami berharap dapat memperkenalkan alternatif pengolahan ikan yang lebih menguntungkan bagi masyarakat Desa Lontar. Fish jelly bukan sekadar produk baru, tapi juga wahana pemberdayaan ekonomi yang sejalan dengan konsep ekonomi biru” menurut tim PPK Ormawa HIMADIKRI.

Program ini melibatkan serangkaian kegiatan, termasuk pelatihan produksi, pengemasan, hingga strategi pemasaran fish jelly. HIMADIKRI juga menjalin kerjasama dengan pemerintah desa dan stakeholder terkait untuk memastikan keberlanjutan program.

Diversifikasi “Fish Jelly” ini menandai langkah awal dalam upaya diversifikasi produk perikanan di Desa Lontar. HIMADIKRI berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat dalam mengembangkan usaha ini, dengan harapan dapat menjadi model keberhasilan ekonomi biru di wilayah pesisir.

Pak Ahmad Satibi, dosen pembimbing PPK Ormawa mengatakan, “Agenda pengabdian ini termasuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dikemas dalam abdi pengolahan sumber daya ikan (SDI) yang linier dengan jurusan mahasiswa kami yaitu Pendidikan Kelautan dan Perikanan”.

About Author

Skip to content