Surabaya– Balai Pembiayaan Pendidikan Tinggi (BPPT) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menggelar kegiatan Pembekalan Studi kepada 

1.989 mahasiswa jenjang sarjana, master, dan doktoral yang berhasil lolos seleksi penerimaan  Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) dalam negeri Batch 1 serta 95 mahasiswa yang lolos seleksi penerimaan Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Batch 1 tahun 2023. 

Menurut Anton Rahmadi, Kepala BPPT, para mahasiswa yang lolos seleksi itu sekitar 60 persen dari total jumlah pendaftar BPI Batch 1 tahun 2023. 

“Anda akan mulai menghadapi tantangan selama 2-4 tahun kedepan, saya berharap semua tabah, amanah, lulus tepat waktu dengan hasil yang baik, dan setelah lulus kelak, kembali ke institusinya masing-masing serta berkontribusi untuk bangsa, “ tegasnya saat  pembekalan studi bagi penerima BPI dan BIM di wilayah Jawa Timur yang digelar di Gedung ASEEC Universitas Airlangga, 12 Oktober 2023.

Harapan senada juga dikatakan Ratna Prabandani, Kepala Sub Bagian Tata Usaha BPPT. Menurut Ratna, lolos seleksi BPI bukan akhir perjuangan, tapi malahan awal dari perjuangan baru. “Studi lanjut melalui BPI merupakan long term engagement, keterlibatan jangka panjang, bukan waktu yang sebentar, “katanya.

Setelah lulus kelak, dikatakan Ratna, para awardee BPI akan menjadi keluarga besar alumni BPI yang selalu terhubung satu sama lain, dan saling sharing.

Pembekalan Studi di Surabaya itu dihadiri 100 mahasiswa penerima BPI tujuan dalam negeri wilayah jawa Timur dan sekitarnya secara daring dan 350 lainnya secara luring. Pembekal studi juga diselenggarakan di Yogyakarta, Makasar, dan Semarang.

Pada Pembekalan Studi tersebut juga dihadirkan narasumber Andi Dwi Sutanto, Kepala Program Pascasarjana, Departemen Sistem Informasi, Institut Teknologi Surabaya (ITS) dan Hendarman, Plt Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbudristek.

Hendarman memberikan tip dan trik mengenai bagaimana lulus tepat waktu dengan hasil yang baik. Dikatakan Hendarman, menetapkan target itu sangat penting walaupun dalam pelaksanaannya tidak semudah yang dibayangkan.

“Saran saya pertama, berbaik-baiklah sama pembimbing atau promotor, sebab merekalah yang menentukan Anda lulus tepat waktu atau tidak, “kata Hendarman.

Untuk itu, lanjutnya, sejak awal kenali karakter masing-masing pembimbing,baik karakter secara umum maupun karakter dalam hal penulisan atau menilai suatu proposal. 

“Pelajari tesis atau disertasi mahasiswa yang pernah dibimbingnya, kenali bidang yang dikuasai pembimbingnya sebab apapun penilaiannya tidak akan jauh dari hal yang dikuasainya, “tekan Hendarman.

Hendarman juga mengingatkan para mahasiswa untuk jangan kaget ketika promotor yang satu berbeda pendapat atau beda penilaian dengan promotor yang lain.

Agar bisa lulus tepat waktu, lanjut Hendarman, usahakan sudah mulai menyusun proposal sejak semester satu, lakukan manajemen waktu, tentukan prioritas, serta bersahabat dengan suasana kampus.

“Jangan terlalu perfect dalam menulis tesis atau disertasi, biarkan promotor mengoreksi untuk diperbaiki, “ujar Hendarman.

Dalam kesempatan tersebut, Hendarman mengutarakan, bahwa Beasiswa Indonesia Maju (BIM) yang dilaksanakan BPPT merupakan bagian dari Manajemen Talenta Nasional (MTN). 

“Ini merupakan upaya pemerintah memberikan fasilitasi karir belajar peserta didik berprestasi demi menciptakan pemimpin di bidangnya untuk mewujudkan Indonesia Maju, “katanya.

Tahun 2023, lanjut Hendarman, telah diberangkatkan sebanyak 277 mahasiswa BIM Angkatan II ke 108 perguruan tinggi di luar negeri. Dari sejumlah mahasiswa tersebut, 77 orang adalah penerima BIM yang diselenggarakan BPPT.

“Ada 3 fokus bidang pada MTN, yakni Riset-Inovasi, Seni-Budaya, dan Olahraga, “jelas Hendarman.

Asal Berita : Puslapdik (https://puslapdik.kemdikbud.go.id/penerima-beasiswa-pendidikan-indonesia-diminta-tabah-amanah-dan-siap-berkontribusi/)

About Author